Iklan

Iklan

Michael Jacobus Pilih Takut Kepada ALLAH Daripada Virus Corona

Komentar News
Saturday, 21 March 2020, March 21, 2020 WIB Last Updated 2020-03-22T02:46:41Z

Michael Jacobus SH MH CLA

KomentarNews.ID
Belum lama ini, Dunia diguncang dengan adanya serangan penyakit Virus Corona Covid-19. Wabah ini sudah hampir menjalar di seluruh Dunia yang tak tanggung-tanggung Indonesia pun tak luput dari 'serangan' virus mematikan ini, sehingga sudah banyak yang terinfeksi virus Covid-19 ini yang tidak hanya puluhan saja namun mencapai ratusan.


Apalagi sesuai kutipan salah satu media digital newspaper yaitu merdeka.com bahwa Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menuturkan, pada hari ini terdapat penambahan 60 kasus positif Corona atau Covid-19. Sehingga total hingga hari ini, Jumat (20/3) terdapat 369 kasus positif.


Yang menarik di Sulawesi Utara ada salah satu Pengacara Kondang Sulut Michael Jacobus SH MH CLA yang menyatakan tak takut kepada Corona, namun hanya takut Kepada ALLAH saja. dimana kendati seorang lawyer namun ternyata insting 'Sense Of Crisis' atau kepekaannya terhadap kejadian yang terjadi disekitarnya seperti Pademi Covid-19 yang saat ini kian Viral di Dunia dan di Indonesia, pun tak luput jadi bahan ulasanya untuk menjadi salah satu topik yang menarik untuk  menjadi bahan pembahasannya dari sudut pandangan Agama bukan dari sektor hukum semata.


Berikut penjelasannya kepada wartawan komentarnews.id yang juga telah diunggahnya dalam akun media sosialnya. Ini isi ciutanya.


Menurut Michael bahwa 'Saya Memilih Lebih Takut Kepada Allah Daripada Virus Corona," ujarnya.

Menurutnya, kalimat ini terucap bukan dirinya sombong atau kuat dan kegagahan dirinya saja atau kebal terhadap penyakit. Namun dirinya yakin dan percaya Pademi Covid-19 adalah ujian Tuhan untuk kita lebih takut dengan terus mendekat dan percaya kepada Allah kita karena jika semuanya dalam campur tangannya sudah pasti cobaan apapun termasuk virus Corona ini akan hilang dan musnah.


Dirinya menuturkan bahwa saling klaim dan saling menghakimi antara beriman dan tidak beriman sebagai respons atas penyeberan Virus Corona membuat dirinya tergelitik. Apa pasal?


Lepas dari argumentasi pro dan kontra terhadap Social Distancing (menjaga jarak sosial, pembatasan interaksi sosial) yang diserukan oleh pemerintah dengan cara homeschool, work at home or stay at home, Saya teringat dengan perkataan Isa Almasih yang dalam iman sebagai orang Nasrani saya menyebut Tuhan Yesus Kristus: Hukum yg sama dg mengasihi Allah adalah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".


Aplikasinya hari ini adalah:
Saya memilih membatasi aktivitas dan menuruti instruksi pemerintah utk social distancing krn saya tdk pernah tahu kapan, dimana n melalui apa n siapa saya bisa terserang Corona.


Dan jika saya terpapar Corona saya pasti merepotkan isteri dan keluarga saya. Saya juga bisa menjadi penyebar Virus kepada isteri saya bahkan anak-anak saya yang msh berusia 7 tahun, dan satunya balita 8 bulan. 


Saya juga bisa menebar virus kepada para lansia yang rentan dan berpeluang lebih cepat menjemput ajal jika mereka memiliki penyakit diabetes, jantung, ginjal dan lain-lainnya Akibatnya, Saya akan menyakiti banyak orang dan bukan mengasihi.


Saya belajar taat pada instruksi Social Distancing, bukan karena takut Corona, tapi karena takut, menghormati dan mengasihi Tuhan Saya Yesus Kristus yang mengajar saya untuk mengasihi sesama, dan bukan menyakiti sesama dengan menyebabkan mereka terserang sakit akibat ketidakwaspadaan dan kelalaian saya. 


Catat!!! Saya tidak takut Corona, tapi saya hanya ingin menjalankan salah satu perintah penting TUHAN saya: "kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri", dan saya percaya dengan sikap hati seperti itu, TUHAN saya tidak akan menghakimi saya sebagai hamba yang tidak beriman, karena iman yang benar terlihat dari buahnya (tindakan yang mengasihi sesama seperti diri sendiri, karena hukum ini setara dengan hukum mengasihi Allah dengan segenap hati). 
Michael Jacobus SH MH bersama Istrinya dan kedua anaknya.

Saudaraku, kiranya penghayatan minggu sengsara bagi gereja saat ini akan membuat kita lebih menghayati persekutuan keluarga yang khusyuk. Mari membangun mezbah dirumah setiap hari, dan hari minggu saat ini ajaklah seisi rumah kita mencari Tuhan lewat ibadah bersama dirumah kita, karena bait Allah bukan saja bicara soal gedung gereja, tapi tubuh kita bahkan rumah kita serta keluarga kita seharusnya menjadi tempat dimana Allah hadir atau bait Allah atau gereja yang sebenarnya.


Jadikan momen ini untuk lebih dekat dengan hadirat Allah dan lebih dekat dengan keluarga. Dan bagi yang terpaksa harus bekerja atau beraktivitas diluar rumah tetaplah waspada: jaga jarak, jaga kebersihan dan jaga imunitas tubuh.(tim/*)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Michael Jacobus Pilih Takut Kepada ALLAH Daripada Virus Corona

Terkini

Iklan