Korban SD saat dirawat di RS AL Bitung, namun sayang nyawanya tak tertolong. Foto Kapolsek Pulau Lembeh Iptu Reymond Sendewana
KomentarNews.ID
Bitung- lagi lagi, kabar kejadian kriminal yang berujung maut, kembali menggemparkan warga Kota Cakalang Bitung Sulawesi Utara (Sulut).
Kali ini seorang Pemuda asal Pulau Lembeh bernama Stefanus Dalewi (SD) (29), akhirnya harus menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah diduga dihujani tikaman oleh OH alias Ortega yang merupakan warga di pulau yang sama yaitu Pulau Lembeh Kelurahan Pintu Kota Rarandam Kecamatan Lembeh Utara.
Motif dari kasus pembunuhan ini pun diduga karena telah dipengaruhi Minuman Keras (Miras) sehingga pesta nikah yang ada di Kelurahan Pintu Kota Pulau Lembeh ini nampaknya menjadi saksi bisu, tewasnya Stefanus Dalewi (SD) ini pada Minggu (16/02/2020) subuh sekira pukul 02:30 WITA tersebut.
Wartawan KomentarNews.ID, pun saat menerima kabar ini, langsung bergerak menuju Pulau Lembeh untuk mencari tahu apa sebenarnya motif, pembunuhan ini terjadi sehingga nyawa pemuda asal Lembeh bernama Stefanus Dalewi ini harus melayang karena diduga dihabisi oleh OH alias Ortega dengan beberapa tikaman yang bersarang ditubuh korban.
Alhasil, setelah sempat meminta ijin kepada Kapolres Bitung AKBP Winardi Prabowo SIK melalui Kasat Reskrim Kompol Taufiq Arifin SIK, akhirnya wartawan KomentarNews.ID pun bisa menemui Kapolsek Lembeh Selatan Iptu Reymond Sendewana SH.
Berikut petikan wawancara singkat secara exlusive dengan Kapolsek Lembeh Selatan Iptu Reymond Sendewana dengan wartawan KomentarNews.ID, Biro Kota Bitung.
Dimana saat menemui Kapolsek dirinya sangat welcome untuk diwawancarai wartawan KomentarNews.ID ini. Dirinya pun mengulas secara panjang lebar akan kronologis sampai korban meninggal dunia pada peristiwa berdarah di Pulau Lembeh ini.
Menurutnya sesuai dari hasil pemeriksaan beberapa saksi bahwa kejadian kasus pembunuhan ini berawal saat korban SD dan teman-temanya datang menghadiri sebuah pesta nikah yang dilaksanakan di Lembeh Kelurahan Papusungan pada Sabtu (14/02/2020) sekira Pukul 23.00 WITA.
Disana, korban tidak sendiri, melainkan bersama lelaki Kristanto Sakawerus dan beberapa orang temannya untuk berkunjung menghadiri acara perkawinan di Keluarga Almajin - Rahamis yang tepatnya di Kelurahan Papusungan di Pulau Lembeh ini.
Akan tetapi, saat di depan acara korban bersama temannya tidak masuk ke lokasi tersebut. Melainkan berada diluar acara yaitu di tepi jalan saja yang diduga sambil mengkonsumsi minuman keras (miras).
Puncaknya pada Minggu mendekati subuh pada pukul 02.30 WITA Korban bersama temannya perlahan masuk kedalam lokasi acara pesta nikah tersebut, namun beberapa saat kemudian menurut keterangan salah satu teman korban Ridel Tempombuka bahwa saat itu, dirinya melihat ada seorang lelaki yang tidak kenal memanggil korban keluar dari lokasi acara.
Melihat korban dipanggil keluar beberapa saat Ridel dan temanya Kristianto Sakawerus dalam hati mereka merasa ada yang janggal, sehingga beberapa saat mereka mengikuti keluar untuk menemui korban.
Namun sayang saat kedua teman korban keluar apa yang dirasa janggal pun terbukti. Dimana mereka melihat suasana diluar sudah kacau dan melihat korban sudah dikerumuni orang banyak dan mendapati korban sudah bersimbah darah dan seketika korban langsung diangkat mereka dan membawa korban ke RS AL Bitung.
Tim Polsek Lembeh Selatan langsung menerima kabar ini tak hitung tiga dengan dipimpin Kapolsek Iptu Reymond Sendewana langsung menuju lokasi acara dan bergerak mengejar pelaku dengan menggali informasi di lokasi pesta nikah dan dari beberapa warga sekitar.
Beruntung tim Polsek Lembeh berpencar dan melakukan deep information atau informasi lebih dalam. Dan akhirnya pun tim bisa mendapati informasi lewat salah satu teman korban bahwa korban sempat menyebut nama lelaki bernama Ortega yang melakukan penikaman terhadap Korban dan saat itu katanya tersangka Ortega telah berada di RS Budi Mulia Bitung.
Tim Polsek pun langsung menuju RS Budi Mulia dan mendapati tersangka OH alias Ortega sementara dirawat. Dan usai dirawat tersangka tanpa perlawanan langsung ditangkap dan dibawa ke sel tahanan Polres Bitung untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Wartawan KomentarNews.ID pun menanyakan apakah korban Stefanus Dalewi meninggal saat ditikam ataukah masih sempat dirawat di RS.
Menurut Kapolsek bahwa korban sempat dirawat di RS AL Bitung, namun pada Minggu (16/02/2020) karena mungkin sudah parah karena hasil sementara ada beberapa tusukan di badan korban sehingga membuat kondisinya sangat parah dan dirujuk ke RSUP Prof Kandouw Manado.
Namun sayang, saat diperjalanan ajal menjemputnya dan korban dinyatakan sudah menghembuskan nafasnya yang terakhir dan mobil ambulance singgah di RS Advent Manado untuk memastikan korban memang telah meninggal dan langsung di bawa ke RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan otopsi.
"Yah dari hasil pemeriksaan sementara ada 2 tusukan yang membuat nyawa korban SD meninggal yaitu di dada hingga pinggang. Dan untuk motifnya belum diketahui namun dugaan sementara karena dipengaruhi Minuman Keras (Miras)," kata mantan pemburu kriminal Tim Resmob Manguni 123 Polda Sulut ini.
Pihaknya pun, sampai saat ini masih akan melakukan penyelidikan lebih intensif sebab ada 2 versi yang terungkap yang pertama korban dikeroyok diluar pesta namun versi kedua korban diduga ditikam saat berada di kendaraan bermotor untuk pulang.
Dari Pulau Lembeh Kota Bitung Sulawesi Utara, wartawan KomentarNews.ID melaporkan.(nan)