KomentarNews
Menjadi seorang CEO atau Direktur Utama di Perusahaan tambang Emas di Indonesia yang dikenal luas ditanah air Indonesia yaitu PT Freeport tidaklah segampang membalikan telapak tangan saja.
Akan tetapi siapa sangka, Putra Kawanua Sulawesi Utara bisa menembus akan barikade dengan seleksi yang super ketat sehingga sosok Tony Wenas bisa dipercayakan Bangsa Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan prestisius yaitu CEO/Direktur Utama di PT Freeport saat ini.
Meski begitu CEO PT Freeport ini, tak mau Jumawa, sebab dalam setiap kesempatan kepribadian Tonny Wenas dikenal ramah dan berjiwa Low Profile. Tak heran seperti dilansir www.Manadozone.com dirinya ingin menyampaikan pesan kepada warga Sulawesi Utara agar baku-baku bae hindari sikap saling menjatuhkan melainkan saling baku-baku bantu dan terus menjaga kerukunan.
Untuk itu Wenas mengajak kepada warga Kawanua agar bersatu memajukan Bangsa Indonesia ini. “Torang orang Manado atau kalo diperantauan disebut Kawanua, punya potensi besar dan kebanyakan cerdas serta memiliki kemampuan yang luar biasa di berbagai bidang demi kemajuan bangsa,” tukas Tony Wenas di ruang kerjanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2020).
Selain piawai dalam segi Management, ternyata Tony Wenas juga adalah seorang musisi profesional yang telaten, dimana dirinya pada tahun 80-an merupakan pentolan group band Solid 80 dan group Symphony bersama Fariz RM.
Apalagi sosok Wenas yang merupakan Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1985 ini memegang salah satu Motto emas bagi hidupnya bahwa. ”Hidup adalah belajar, kita sampai saat ini masih terus belajar,” ucap Tony.
Tony pun menceritakan akan perjalanan hidupnya secara panjang lebar apalagi dalam merintis karirnya memang seperti harus jatuh bangun namun tetap pantang menyerah dalam menghadapi setiap cobaan apapun dengan terus bersandar kepada Tuhan.
Apalagi dengan basic menekuni study bidang Hukum namun pada akhirnya kini menjadi leader perusahaan besar yang bergerak di bidang pertambangan emas di Mimika, Papua.
Tony menyadari bahwa kehidupan ini merupakan anugerah yang harus dijalani dengan berbuat kebaikan. Dimana dalam hal apapun kebaikan melandasi pandangan hidupnya. ”Kita perlu mengisi kehidupan ini dengan kebaikan dan kasih terhadap sesama. Juga berbuat yang terbaik bagi Bangsa Negeri ini. Torang Kawanua musti bahu membahu saling menopang satu sama lain. Baku beking pande bukang baku cungkel,” ujar Tony sembari memberi salam kepada seluruh warga Kawanua yang ada diseluruh tanah air apalagi di Manado dan sekitarnya.(nan/mz)