Iklan

Iklan

Habriyanto Achmad Temukan Ada Insentif Nakes Berbeda di Bitung

Komentar News
Wednesday 4 August 2021, August 04, 2021 WIB Last Updated 2021-08-22T09:00:46Z
Habriyanto Achmad, #Habriyanto Achmad, #Habriyanto Achmad
Habriyanto Achmad SH saat Reses di Puskesmas Paceda

BITUNG, KomentarNews.ID- Pihak DPRD Kota Bitung, di Bulan Agustus ini, mulai melakukan turun lapangan untuk menyerap aspirasi warga disetiap Daerah Pemilihan masing-masing melalui Reses Persidangan Ketiga Tahun Kedua Tahun Sidang 2020-2021.


Habriyanto Achmad, #Habriyanto Achmad

Pada Reses tersebut, salah satu anggota DPRD dari Partai PDI Perjuangan Habriyanto Achmad SH menemukan bahwa ada perbedaan insentif pada Sektor Kesehatan di Kota Bitung.


Habriyanto Achmad, #Habriyanto Achmad

Hal ini terungkap, saat dirinya melakukan kunjungan di Puskesmas Paceda di Kecamatan Madidir Madidir, Rabu (04/08/2021).


Habriyanto Achmad, Habriyanto Achmad
HabriYanto Achmad (HYA)

HYA sapaan akrab Wakil Rakyat dari PDI Perjuangan ini mengungkapkan, permasalahan yang dia temui itu antara lain terkait dengan masalah insentif penanganan covid-19 dari Tenaga kesehatan (Nakes) di instansi Dinas Kesehatan Kota Bitung.


Menurut HYA, permasalahan itu terungkap saat salah satu Nakes di Puskemas Paceda. Dimana seorang Nakes tersebut, mempertanyakan nominal insentif yang berbeda antara Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Tim Vaksinasi Covid-19.


Nakes ini lanjut HYA, mempertanyakan kenapa insentif TRC besaran insentifnya itu sebulan Rp 5 juta, sedangkan Tim Vaksinasi hanya Rp 700 ribu. Padahal tugasnya sama. Bahkan sama-sama beresiko.


Hal lain juga sambung HYA, terkait dengan anggaran ATK di tempat pelayanan kesehatan yang minim, serta fasilitas kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) yang pengadaannya harus dibeli sendiri oleh Nakes.


“Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah Kota Bitung. Dan masalah ini, secepatnya akan saya sampaikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bitung untuk ditindaklanjuti. Terkait dengan insentif tim Nakes yang menangani Covid-19 kita akan cari tahu, apakah memang ada aturan atau parameter yang menentukan besaran insentif atau seperti apa. Kita akan berkoordinasi dengan pihak Nakes,” ujar HYA. 


Selain itu HYA juga menyampaikan, para bidan, perawat dokter yang bertugas di Puskesmas mempertanyakan apakah mereka juga bisa mendapatkan insentif seperti tim penanangan covid-19?


Karena kata HYA, para Nakes di Puskesmas ini mengungkapkan sangat rentan juga terpapar covid-19 saat melayani pasien yang datang ke puskesmas.


“Aspirasi ini mereka sampaikan karena sudah ada Nakes di Puskesmas Paceda yang terpapar covid-19, akibat melayani pasien. Para nakes ini mengatakan mereka juga sangat beresiko terkena covid-19, karena dalam melayani pasien mereka hanya menggunakan APD level 1. Nah, ini saya akan koordinasikan juga dengan Dinas Kesehatan Bitung. Apakah bisa mendapatkan insentif atau tidak. Saya akan coba usulkan. Karena ini, menyangkut dengan kesejahteraan dan asas keadilan terhadap para Nakes ditengah menghadapi situasi pandemi covid-19 saat ini,” terangnya.

 

Kesempatan itu juga, HYA memberikan apresiasi kepada pihak Dinkes Bitung dengan berbagai terobosan yang telah dilakukan ditengah Pandemi Covid-19.


“Seperti pembagian makanan siap saji kepada para masyarakat yang menjalani isoman. Ini adalah langkah yang bagus dan patut diapresiasi. Namun, saya juga sedikit memberikan masukan agar pembagian makanan itu harus diantar tepat waktu. Karena yang terjadi dilapangan. Makanan pagi nanti diantar siang hari, begitu juga makanan siang nanti diantar sore. Nah ini harus diperhatikan lagi. Tapi saya dengar-dengar makanan siap saji ini sudah akan dikonversi dengan bahan pokok (bapok) makanan,” pungkasnya sembari mengajak kepada masyarakat agar ikut membantu pemerintah dalam hal penanganan covid-19 serta tetap menerapkan protokol kesehatan.(*/adv)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Habriyanto Achmad Temukan Ada Insentif Nakes Berbeda di Bitung

Terkini

Iklan