Suasana Reses Ketua DPRD Aldo Ratungalo |
Bitung, KomentarNews.ID- Masalah air bersih khususnya pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Duasudara Kota Bitung, hampir dalam agenda serap aspirasi warga (Reses) yang dilakukan oleh setiap personil DPRD Bitung tetap saja menjadi bahan pertanyaan warga.
Buktinya, pada Reses masa sidang kedua tahun sidang 2020-2021 yang digelar pada Ketua DPRD Bitung Aldo Nova Ratungalo SH yang bertempat di Blessing Hill, di wilayah Kelurahan Madidir Unet Kecamatan Madidir, persoalan air bersih, jalan dan dana duka kembali lagi mencuat menjadi pertanyaan buah bibir warga..
Salah satu peserta yakni mantan Wakil Bupati Talaud dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bapak Petrus Tuange SE MS.i, mengatakan bahwa di wilayah Madidir ada sungai yang terbuang mengarah ke Pantai, namun dalam amatanya belum di kelola oleh pihak PDAM.
Selain itu juga, ada di salah satu wilayah. Air PDAM dalam penyaluranya tidak maksimal seperti diwilayah lainya.
Tak hanya itu juga, ada warga yang mengatakan bahwa air PDAM dirumahnya tidak keluar air, namun setelah kemudian pihak PDAM mencabut meter dan apakah jika ingin memasang kembali bisa dicicil pembayaranya?
Mendengar beberapa pertanyaan dari warga, membuat Ketua DPRD Aldo Nova Ratungalo mengarahkan kepada perwakilan pihak PDAM Bitung yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Joutje Sumampouw SE.
Sumampouw dalam penjelasanya mengatakan bahwa memang pihak PDAM, belum semua mengelola akan setiap potensi air bersih di Kota Bitung. "Jika pun ada tentu harus dikaji sedalam-dalamnya untuk menjadikan bak khusus dalam pengelolaan air bersih," tandasnya.
Memang untuk saat ini, kata Ocet sapaan akrabnya bahwa pihak PDAM yang dipimpin Bapak Raymond Luntungan sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang telah dibangun di tiga lokasi di Kota Bitung. "Sudah ada air sungai yang kami manfaatkan dengan dibangunya IPA yang ada di Kelurahan Kumersot Kecamatan Ranowulu, Kelurahan Tendeki Kecamatan Matuari dan Pinokalan Kecamatan Ranowulu," tandasnya.
Selain itu, soal ada warga yang menanyakan bahwa ada wilayah air berjalan tidak maksimal, bahwa memang saat ini masih sementara pembenahan jaringan pipa distribusi.
Terkait mengenai meter dicabut, tentu tim PDAM dilapangan, mungkin telah memantau meter tersebut sudah menunggak. "Untuk itu, jika ada persoalan demikian silahkan melapor dibagian pengaduan dan untuk penyicilan nanti diarahkan ke bagian administrasi," tandas jebolan Sekolah Tinggi Bisnis Manajemen (STBM) Bitung ini.
Sebab menurut Ocet, jika ada pelanggan yang ada masalah soal meteran air, kemudian tidak melapor maka kami menganggap hal tersebut sudah tak ada masalah, "sebab kami siap menerima masukan serta kritikan yang penting kritik yang membangun dan mempunyai solusi untuk bagusnya apa, tindakan kami dalam pembenahan pelayanan internal maupun external," tandas Pak Ocet.
Dalam closing statement-nya dirinya mengatakan bahwa. "Jika ada masalah, apakah pipa tersumbat, pipa persil atau bocor langsung saja ke kantor Pdam via pengaduan. Dan untuk penyelesain air yang di cabut langsung ke kantor bagian administrasi," kuncinya.
Tak hanya pertanya terkait PDAM saja, namun warga menanyakan soal penyaluran Dana Duka dan terkait penanganan orang yang terpengaruh kejiwaan (Orgil) yang ada beberapa yang berkeliaran di Bitung.
Hal tersebut langsung dijawab secara taktis oleh Kadis Sosial Give Mose. Menariknya terkait Orgil. Mose menjawab pemahaman warga bahwa Orgil adalah tanggungjawab Dinas Sosial, itu sangat keliru.
"Sebab mekanismenya bahwa jika warga melihat ada Orgil, langsung melapor ke Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) kemudian setelah diamankan Orgil ini dibawah ke RSUD untuk diperiksa. Ketika pihak medis mengatakan bahwa memang telah terganggu kejiwaan. Maka pihak Dinsos yang akan mendampingi sampai ke RS kejiwaan dan administrasi pembayarannya akan diklaim atau ditanggung oleh Dinas Sosial," tandas Give Mose.
Mendengar akan sejumlah pertanyaan warga, Aldo Nova Ratungalo, menjelaskan bahwa apa yang disampaikan Ibu-bapa sudah kami catat.
"Dan selanjutnya, akan kami kawal untuk disampaikan di Paripurna Reses yang akan didengar oleh Walikota dan Wakil Walikota Bitung nanti, lebih khusus juga mengenai akses jalan di wilayah Madidir yang banyak belum dibangun yang merupakan bagian dari hutang saya yang harus direalisasi," tandasnya.(*)