 |
| Maurits Mantiri saat berbincang bincang dengan jajaran Managemen PT Sinar Pure Foods |
Bitung, KomentarNews.ID- Tahun 2003 silam, sosok pria berkumis tipis yang bernama lengkap Ir Maurits Mantiri MM, pernah mengecap ketatnya akan disiplinya bekerja dalam dunia swasta yaitu Industri Perikanan di Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini dikarenakan Maurits memang memiliki kualitas dan etos kerja yang tinggi karena kinerjanya, sudah teruji saat dirinya sempat bekerja di PT Estadha Pasca yang juga bergerak disektor Perikanan yang juga pernah menjabat Supervisor, sebelum dirinya hijrah di PT Sinar Pure Foods.
Beranjak dari cerita work experience (pengalaman kerja) Maurits Mantiri diatas.
Pada Selasa (23/03/2021) saat ini, dirinya yang telah menjabat Wakil Walikota Bitung yang tinggal menghitung hari lagi, ibaratnya akan take off (lepas landas) untuk mencapai masa keemasanya dengan akan menjadi top eksekutif yaitu Walikota Bitung. Nampaknya pribahasa lupa kacang akan kulitnya dirinya telah menguburnya dalam-dalam.
Hal ini ditunjukanya, dengan dirinya Come Back (datang kembali) melihat PT Sinar Pure Foods di wilayah Kecamatan Madidir yang sepertinya, Maurits ingin bernostalgia untuk mengingat masa-masa lalu tatkala dirinya berkecimpung dengan ratusan pekerja perikanan di Perusahaan PT Sinar Pure Foods tersebut.
Terpantau sejumlah wartawan, saat tiba didalam PT Sinar Pure Foods, Maurits Mantiri dengan didampingi Staff Khusus Industri Basmi Said SE MS.i, langsung disambut oleh GM Mr Samuel Calamba dan sejumlah pejabat di perusahaan tersebut seperti Max Pangkey dan Ivon Peleh dan dipersilahkan masuk kedalam Perusahaan untuk berbincang-bincang terkait mengenai proses produksi perikanan dan juga kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan Perikanan apalagi disituasi Pandemi Covid-19.
Pada rapat singkat tersebut, terlibat perbincangan yang sangat serius, dimana Mr Samuel Calamba dan jajaranya menceritakan case dunia perikanan saat ini yang cukup pelik. Dimana memang kondisi perikanan apalagi dimasa Pandemi saat ini, pihaknya sangat mengeluhkan akan bahan baku yaitu ikan yang saat ini sangat kurang untuk didapat.
Bahkan kata Mr Samuel, dari yang biasanya, sebelum Pandemi Covid-19. Pihaknya memproduksi ikan 53-55 ton per harinya, namun sejak Pandemi saat ini anjlok menjadi 500 box kontainer per-tahun. "Terus terang kami rugi, akan tetapi kami tetap bertahan dan try to minimize looses (mencoba untuk meminimalisir kerugian) karena kami tak ingin mengecewakan buyyer kami," katanya
Mendengar long explain dari Mr Calamba, Maurits sepertinya terhenyak dan langsung berkata bahwa memang kondisi saat ini, Perusahaan perikanan di Bitung, seperti bertahan dengan sendirinya.
Meski begitu, pihaknya akan mencari win win solution dan formula yang tepat dengan akan melakukan pertemuan dengan Bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, sampai ke pihak pusat, terkait masalah yang dialami jajaran perusahaan perikanan di Kota Bitung ini.
"Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Untuk itu hal ini akan menjadi tugas saya kedepan untuk membangkitkan kejayaan dunia perikanan di Kota Bitung ini," tandasnya.
Usai melakukan rapat dengan jajaran pimpinan Perusahaan, Maurits langsung foto bersama dan pamit pulang.
Menariknya saat Maurits keluar dari ruangan rapat dirinya, harus melewati jalan yang disamping kiri-kananya ada sekat-sekat ruangan pendek yang didalamnya ada puluhan karyawan, yang nampaknya Maurits masih mengenal mereka.
Sontak, sesekali Maurits berhenti dan menegur sambil berujar "Mantap masih ada dorang ehh," ujar Maurits tersenyum yang dibalas senyum oleh karyawan lama di PT Sinar Pure Foods tersebut.
Saat Maurits akan naik mobil, dirinya mengatakan bahwa kedatangan disini selain menyerap akan keluhan-keluhan seperti kendala yang perusahaan perikanan alami.
"Saya juga seperti bernostalgia mengingat masa-masa sejak 18 tahun silam, saat saya masih bekerja dulu disini," ujar Maurits, sambil melambaikan tangan dan bergegas naik ke mobil dinasnya dan pergi ke Perusahaan perikanan lainya di Bitung yaitu ke PT Samudra Mandiri Sentosa (SMS) dan PT Delta Pacific Indotuna.(nan/*)
