Iklan

Iklan

ASTAGA!! Nyaris Serang Pegawai BLCC, Ular King Cobra Diduga Sudah Berkeliaran di Bitung

Komentar News
Wednesday, 22 January 2020, January 22, 2020 WIB Last Updated 2020-01-22T14:34:57Z
Baby king cobra yang ditemukan di kampus BLCC Bitung. Foto oleh Ando P Bawuoh

KomentarNews, Bitung
Ini merupakan warning bagi seluruh masyarakat Bitung agar dapat berhati-hati jika tinggal dipermukiman yang dekat hutan atau lahan tidur lainya.

Pasalnya ternyata di Kota Bitung diduga sudah ada species Ular yang sangat mematikan yaitu King Cobra yang saat ini obat penawar racunya belum ada di Rumah Sakit di Kota Bitung ini.

Hal ini terungkap dalam penemuan sejumlah pegawai di kampus baru Bitung Logistic Community College (BLCC) yang berlokasi di wilayah Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari.

Yang sangat mencengankan bahwa penemuan ular ini nyaris saja menyerang pegawai BLCC yang berada dalam kantor.

Ando Patrics Bawuoh selaku Pimpinan BLCC mengatakan bahwa kejadian ditemukannya baby ular King Cobra ini pada Rabu pagi sekira pukul 08:WITA (22/01/2020) . Saat itu ada anak salah satu pegawai masuk keruangan tiba-tiba dia melihat ada seperti tali yang melilit melingkar berwarna hitam lingkaran putih yang sangat menarik. Karna dilihatnya sangat menarik mungkin membuat adik anak dari pegawainya penasaran dan ingin dilihatnya lebih dekat. Saat dia mendekat tiba-tiba yang dilihatnya seperti tali tiba-tiba bergerak dan hampir menyerangnya dan seketika anak tersebut berteriak-ular-ular dan membuat sejumlah pegawai BLCC langsung keluar pontang-panting berhamburan karena takut dengan ular tersebut.

Melihat puluhan pegawai sudah ketakutan Ando Patrics Bawuoh langsung memanggil Satpam dan kebetulan sang Satpam tersebut berani dengan hewan ular.

Akan tetapi yang sangat mengerikan saat ditangkap, ular king cobra ini dengan menutupnya dengan kemeja bekas kemeja tersebut semuanya basah dengan lendir yang mungkin sudah tercampur bisanya. "Syukur baby ular king cobra dengan panjang sekira 50 CM dengan warna hitam lingkuran putih ini bisa tertangkap dan akan dibawah ke lembaga penangkaran hewan," ujarnya.

Diketahui seperti dilansir oleh Beritamanado.Com bahwa di Sulut memang sudah ada ular King Cobra ini yaitu pernah ada di Gunung Tumpa ternyata habitat King Cobra sangat suka di lahan kering dengan vegetasi campuran dan makanannya adalah ular lain.

Informasi tersebut disampaikan Pakar Lingkungan Hidup dari Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado Dr John Tasirin kepada BeritaManado.com, Rabu (27/6/2018) lalu
 
“Pada dasarnya King Cobra Sulawesi ini bisa ditemukan di mana-mana. Kita saja yang kurang mampu mengamati,” ujar John Tasirin.

Lanjutnya menjelaskan, ada dua (2) jenis ular berbisa di Gunung Tumpa, yakni Green Viper dan King Cobra yang juga bisa ditemui di hutan-hutan lain.

Meski terbilang menjadi habitat ular berbisa, tapi pemasangan tanda peringatan bukanlah hal yang bisa dilakukan dengan sesuka hati tapi harus bijaksana, mengingat apakah ada laporan fatalitas digigit King Cobra di Sulut atau tidak.

“Kalau asal usul dan pasang peringatan, itu kontra produktif karena di mangrove ada ular berbisa, di laut Bunaken juga ada ular berbisa,” kata John.

Menurut John, jauh lebih bijaksana apabila dinas terkait lebih memilih melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama tentang jenis-jenis ular berbisa yang bisa ditemui.

“Kalau dinas terkait mau edukasi masyarakat, edukasikan jenis ular berbahaya yang bisa dijumpai di Klabat, Bukit Kasih, Mahawu, Tangkoko, Tumpa, kebun kelapa dan lainnya,” ucap John Tasirin.

Untuk itu, John pun memberi saran bagi masyarakat atau siapapun yang biasa atau akan beraktivitas di hutan atau tempat rawan habitat ular berbisa untuk mempersiapkan diri terutama perlengkapan untuk keamanan diri.(nan/BM)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • ASTAGA!! Nyaris Serang Pegawai BLCC, Ular King Cobra Diduga Sudah Berkeliaran di Bitung

Terkini

Iklan