Bitung, KomentarNews.ID- Menyusul pada saat penerimaan sekolah di Kota Bitung, khususnya di wilayah Kecamatan Matuari dan Ranowulu sering kali terjadi gejolak dalam hal pendaftaran siswa di SMAN 1 Bitung. Membuat hal tersebut terangkat dalam Reses Masa Sidang ketiga tahun keempat Tahun Sidang 2022-2023 dari anggota DPRD Geraldi Mathias Efraim Mantiri SE.
Sebelum masuk pada sesi diskusi tanya jawab, Geraldi Mantiri sedikit memberikan literasi terkait fungsi dari DPRD sebab belajar dalam ilmu pemerintahan bahwa apa yang dibicarakan tahun ini, akan direalisasikan tahun depan. Apalagi dalam lembaga pemerintahan ada tiga yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif.
Dimana untuk Legislatif adalah kami sebagai anggota DPRD yang fungsinya mengawasi setiap program yang dijalankan oleh pihak Eksekutif untuk yudikatif yakni jajaran aparat hukum.
"Jadi kalau masyarakat menyampaikan kepada kami soal pembangunan jalan, tentu hal ini akan kami teruskan ke Eksekutif karena yang eksekutornya mereka yakni melalui Dinas PUTR atau Camat. Jadi anggota Dewan itu menjanjikan kepada masyarakat dalam bentuk usulan, bukan Dewan yang akan membangun jalan dan lain-lain, itu adalah pembodohan jika ada anggota DPRD mengatakan hal itu," katanya.
Apalagi salah satu fungsi DPRD adalah mengkaji akan setiap usulan dari Ekskutif seperti Peraturan Daerah (Perda) berupa bentuk Program yang akan dijalankan atau dieksekusi oleh Eksekutif kemudian fungsi Legislatif mengawasi agar program tersebut benar-benar dapat berjalan apalagi dalam hal mengsejahterakan masyarakat.
Pada sesi tanya jawab, terungkap adanya saat ini, dalam penukaran gas LPG sudah wajib menunjukan KTP dan Kartu Keluarga yang ditanyakan oleh Pak Pae.
Hal inipun, langsung dijawab Geraldi bahwa memang untuk penggunaan LPG khusus 3 kilo adalah subsidi yang diberikan untuk warga miskin. Sehingga mungkin saja wajib menunjukan KTP dan Kartu Keluarga.
Meskipun demikian, fakta dilapangan ada warga yang dalam tanda kutip tidak miskin seperti di rumah-rumah makan. Masih saja menggunakan LPG 3 kilo sehingga yang paling penting disini adalah pengawasanya. Sehingga kalau tidak salah regulasi dalam penggunaanya subsidi ini bakal akan dihilangkan.
Yang menarik pada Reses ini, ada salah satu warga menanyakan soal zonasi dalam hal pendaftaran siswa khususnya di SMAN 1 Bitung.
"Yang kami mau tanyakan, zonasi ini dalam batas-batas mana. Sebab terkadang anak-anak kita di Ranowulu ingin sekolah di SMAN 1 jika tidak mereka sudah tidak mau sekolah lagi," ujar salah satu warga.
Sehingga terungkap warga mengusulkan kalau boleh di wilayah Kecamatan Matuari dapat dibangun Sekolah khususnya SMA.
Mendengar akan hal ini, Geraldi Mantiri pun menyampaikan soal penerimaan sekolah di SMAN 1 Bitung lalu. Tidak sedikit warga mendatanginya dan mengirimkan Short Massage Service (SMS) Via WhatsAPP untuk meminta tolong agar dapat dibantu agar anak mereka masuk sekolah SMAN 1.
"Saya pun tidak menolak namun saya manyampaikan kepada orangtua mereka hal ini saya akan menanyakaan ke Kepsek. Namun Kepsek menyampaikan memang sudah full sebab sistem saat ini via online. Namun Kepsek menjawab bisa diantisipasi namun hanya sekira 30-an orang semantara yang minta tolong kepada saya ada 100 orang," cerita Geraldi.
Maka jalan keluarnya, saya serahkan ke Kepsek nama-nama calon siswa yang meminta tolong kepada saya untuk sekolah saja yang menyeleksi siapa-siapa yang bisa terakokomodir.
"Sebab begini, kalau dipaksakan semua masuk. Terus siswa mau duduk dimana apalagi sekolah itu ada batas kuota untuk bisa terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," katanya.
Apalagi saya kira, di wilayah Ranowulu ada SMAN 4 yang tentunya yang tidak terakomodir bisa sekolah di sekolah tersebut. Sebab saya rasa kualitas pendidikan di Kota Bitung khususnya sekolah-sekolah sudah merata.
Terkait usulan agar di wilayah Kecamatan Matuari agar ada sekolah. Hal ini sudah pernah ada rencana untuk dibangun. Waktu itu Bapak Anggota DPRD Provinsi Fabian Kaloh sudah sempat ada program Provinsi untuk membangun Sekolah di wilayah Matuari namun terkendala masalah lahan.
"Namun hal ini, sudah saya diskusikan ke Pak Fabian Kaloh agar hal ini dapat direalksasikan. Intinya rencana pembanguananya tetap ada untuk lahannya serahkan saja kepada Pemerintah Kota Bitung untuk mencarinya," ujar Geraldi yang mengatakan Ia sangat mendukung akan adanya Sekolah di wilayah Matuari.
Selain itu juga, ada Petani di Sagerat mengharapkan adanya perhatian soal pupuk. Agar supaya sektor pertanian kian maju berkembang. Mendengar hal itu, Geraldi mengatakan bahwa saat ini di Dinas Pertanian Kota Bitung sudah sementara melakukan stock pupuk yang dalam waktu dekat akan disalurkan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Bitung dan harapan Petani di Sagerat akan Geraldi sampaikan.
Geraldi pun memohon maaf, sebab tidak akan berlama-lama di Reses ini karena sudah terjadwal di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan akan ada rapat, tentu hal ini tidak bisa terlewati.
Selain itu juga di Reses ini, warga menanyakan soal jalan di wilayah Tol Sagerat, yang membahayakan serta lampu jalan di wilayah Ranowulu.
Hal inipun langsung dijawab Geraldi. Bahwa untuk tahun ini ada anggaran 7 miliar untuk pembangunan jalan Hot Mix di wilayah Kecamatan Matuari. Untuk jalan di dekat tol akan dilakukan pendataan serta lampu jalan akan kami sampaikan ke Dinas terkait.
"Jadi apa yang menjadi pembicaraan di Reses ini, telah tercatat dan kami akan usulkan kepada Pemerintah Kota Bitung lewat Rapat Paripurna Reses nanti," pungkasnya.
Hadir juga pada Reses ini, Camat Matuari Amelia Ngantung SSTP M.Si, Sekcam Ranowulu, Lurah Manembo-Nembo Valentino Tangkudung, Lurah Tanjung Merah Merlin Lengkong SE.(vvip)