Timnas Inggris VS Italy. Inzert Foto Ronny Pangemanan |
Jakarta, KomentarNews.ID- Ini boleh dibilang final ideal di Euro 2020 yang mempertemukan Inggris versus Italia.
Khususnya buat Inggris, ini adalah kesempatan terbaik yang harus mereka manfaatkan manakala Harry Kane dkk bermain di kandang sendiri dengan dukungan lebih dari 60.000 penonton.
Berikut Ini Laporan Analis Sepak Bola Tanah Air asal Sulawesi Utara (Sulut) Ronny (Ropan) Pangemanan kepada wartawan komentarnews.id secara langsung Sabtu via WhatsAPP-nya (10/07/2021).
Now or Never ! Sekarang atau tidak selamanya bagi Inggris. Jika tim asuhan Gareth Southgate gagal di Wembley, maka mereka tidak akan menjadi juara di Euro untuk waktu yang lama. Euro 2020 setidaknya telah memudahkan langkah Inggris menuju mimbar juara untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Inggris adalah satu-satunya tim yang bermain 6 kali di Wembley dari fase grup dampai final. Hanya sekali mereka main di luar kandang, ketika jumpa Ukraina di perempat final yg berlangsung di Stadion Olimpiade, Roma.
Inggris menjadi negara favorit di Eropa yang dalam 60 tahun terakhir tak pernah menjadi juara Euro.
Bahkan final kali ini yang akan dimainkan pada Minggu malam (11/7) waktu setempat atau Senin (12/7) dinihari WIB, adalah final pertama untuk Three Lions, julukan buat Inggris.
Lawan Italia pasti tak mudah bagi Inggris. Gli Azzuri telah memperlihatkan cara bermain bola dengan kolektivitas yang luar biasa. Roberto Mancini meracik Italia menjadi tim yang kuat dalam bertahan serta melakukan pressing tinggi dan bermain agresif.
Permainan terbuka yang dikembangkan Mancini lewat pola 4-3-3, sangat menakutkan.
Jika Inggris meladeni Italia dengan bermain terbuka, akan berbahaya bagi Harry Maguire dkk. Sebaiknya Inggris tidak terpancing main terbuka dan memilih main menunggu sambil lancarkan "counter attack".
Cara bermain Inggris yang mereka terapkan ketika menyingkirkan Jerman di babak 16 Besar, menjadi opsi terbaik buat pelatih Southgate. Inggris bisa kembali main dengan 3-4-3 stau 3-4-2-1.
Pola ini cocok hadapi Italia, dibanding main dengan skema 4-2-3-1. Dengan empat gelandang, maka Inggris bisa meredam kekuatan Italia di lini tengah yang sangat kuat lewat trio Nicolo Barella, Jorginho dan Marco Veratti.
Southgate harus kembali memainkan Kieran Trippier berada di posisi kiri dan Luke Shaw di kanan untuk melapis dua double pivot Kalvin Phillips serta Declan Rice.
Sementara di belakang Kyle Walker ditarik lebih ke dalam bermain bersama John Stones dan Harry Maguire sebagai tiga bek sejajar. Di depan Raheem Sterling dan Bukayo Saka adalah opsi bagus untuk mendampingi Harry Kane.
Sementara Italia pasti tak akan mengubah pola 4-3-3 yang sejak fase grup selalu diterapkan Mancini.
Selain penjaga gawang Donnarumma, empat pilar di jantung pertahanan adalah Di Lorenzo, Bonucci, Chiellini dan Emerson. Lini tengah tak akan berubah dengan Barella, Jorginho dan Veratti. Sedangkan di depan Chiesa, Immobile dan Insigne menjadi trio lini serang Italia yang paling diandalkan untuk menggempur pertahanan Inggris.
Dalam kondisi berimbang, maka gol pertama baik dari Inggris maupun Italia menjadi penentu untuk menang dalam final Euro 2020.
So, kita tunggu apakah Inggris sanggup meredam Italia untuk membawa mereka menjadi juara baru. Atau justru Italia yang mampu membungkan tiga singa dan berpesta di Wembley.(***)