Maurits Mantiri saat membawakan sambutan di Rakercab PIKI Bitung |
Bitung, KomentarNews.ID- Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Sulawesi Utara (Sulut) Ir Maurits Mantiri MM, mengatakan bahwa di era dis erupsi saat ini, jajaran PIKI di manapun harus mampu menunjukkan daya saing. Utamanya kaum intelegensia harusnya mampu melahirkan ide-ide briliant (cemerlang) demi kemaslahatan.
Maurits mengatakan, bahwa dinamika kemasyarakatan di Kota Bitung PIKI sedang dirundung sejumlah isu dimana dituntut kehadiran PIKI untuk mampu mendesain mengatasi permasalahan dengan pola kerja yang tereksekusi.
Pola pendekatannya terstruktur dan pendekatan 5W-1H (Why, Who, What, Where, When, How).
“PIKI harus tampil, sebagai pendorong, maka banyaklah membaca literasi rajin menulis agar terbiasa menuliskan ide diikuti dengan kemampuan mengeksekusi. PIKI Kota Bitung harus mampu melahirkan produk-produk dalam mengatasi problematika sosial, dalam bentuk tulisan dan bentuk kerja, skema, strategi, penetapan, analisa, sehingga semuanya tidak sebatas dibahas dalam kata-kata tapi tertulis menjadi bagian dari apa yang akan dikerjakan," katanya.
Lebih lanjut, kata Maurits bahwa Ilmu manajemen mengatakan tulislah apa yang nda buat dan buatlah apa yang anda tulis, pasti akan sukses. "Bila tidak pernah ditulis apa yang anda buat maka kita akan terjebak pada ruang kepentingan, kesibukan, terjebak pada keindahan bukan pada kebutuhan,” papar Mantiri.
PIKI Kota Bitung dan jajaran ASN juga di-RT-manapun tinggal harus memelopori kehadiran program 1000 titik Wifi (1000 titik RT), menjadi pelopor terutama dengan menghadirkan komunitas belajar.
"PIKI diminta juga hadir untuk berontribusi mencari solusi bermanfaat atas beberapa isu hanya di Kota Bitung di antaranya terkait usia sekolah, kenakalan remaja, problematic sosial yang makin hari makin tidak terkontrol," tandasnya.
Usai sambutan Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri dilanjutkan dengan diskusi panel bertopik “Covid Meradang Pendisikan Merana”.
Diskusi ini menghadirkan empat pembicara terdiri Pnt dr Pitter H Lumingkewas, (RSUD Bitung) Julius Ondang, S.Pd,M.Si (Kadis Pendidikan dan Kebudayaan) Alfred Salindeho, SE, MM dari STBM (STBM) DR. Olden Lahamendu, SE, MSi (STIE PETRA).
Ke empat pembicara secara umum memaparkan, kondisi pandemic dan dampak serta langkah-langkah penanganan yang sementara dan sedang dilakukan lingkup Kota Bitung dr Piter Lumingkewas menyebutkan bahwa kerja nyata tenaga kesehatan dari vaksin dan sosialisasi prokes ke masyarakat intens dilakukan.
Pun Kadis Pendidikan Kota Bitung Julis Ondang Spd MSi menegaskan pihaknya ketat menerapkan regulasi sehubungan rencana pembukaan belajar tatap muka. Sedangkan DR Olden Lahamendu cenderung menyentil pemicu problematika kasus di dunia pendidikan sebagai dampak turunan dari Covid-19 yang memukul sendi-sendi perekonomian warga.
Pemibicara lainnya Alfred Salindeho, SE, MM, menyinggung tentang kualitas pendidikan dimasa pandemic ini harus diakali dengan metoda pembelajaran era digital.(*)