Kondisi Pusat Kota Bitung saat hujan turun |
Bitung, KomentarNews.ID- Sejak era Walikota Alm Hanny Sondakh persolan genangan air yang terjadi di Pusat Kota Bitung saat hujan mengguyur memang mulai terjadi.
Entah di medio tahun 2000-an tersebut, persoalan genangan air di Pusat Kota Bitung terjadi saat hujan mengguyur, belum dianggap tidak serius atau tidak. Yang pasti kondisi tersebut terus saja menjadi buah bibir warga Kota Cakalang Bitung.
Parahnya lagi, di era kepemimpinan Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE, saat ini juga terpercik cibiran warga karena persoalan genangan air saat hujan mengguyur yang masih saja menjadi "penyakit kronis" yang nampaknya sudah kebal untuk disembuhkan meski saja secara kasat mata, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bitung, sudah langsung bergerak cepat melakukannya show control dilapangan secara detail dengan melakukan koordinasi dengan semua pihak yakni pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Bitung terkait Drainase utama aliran air yang mengalir dari Pusat Kota yang bermuara ke laut lepas.
Kendati demikian, fakta dilapangan meskipun nyanyian netizen yang sering (bernyanyi) via media sosial yang mengkritisi akan pemerintah, soal masalah genangan air di Pusat Kota Bitung. Namun patut dicatat dan digaris bawahi bahwa genangan air yang terjadi tidak sampai berhari-hari kok, kan usai hujan pasti genangan air surut kembali. "Artinya genangan di pusat Kota Bitung sepertinya tidak parah-parah amat, karena usai hujan kan langsung turun air genangan seperti semula," ujar beberapa warga yang enggan namanya dipublish saat bersua dengan wartawan belum lama ini.
Fakta-fakta menarik pun mulai terangkat, pasca genangan air di pusat Kota kian menjadi perbincangan hangat warga.
Pasalnya dalam hasil investigasi dilapangan, mungkin Pemerintah Kota Bitung lupa, bahwa pada Era kepemimpinan Walikota Alm Hanny Sondakh di Pusat Kota Bitung pernah diobrak-abrik oleh sejumlah alat berat. Namun jangan salah kaprah dulu, sebab obrak abrik ini dikarenakan ada proyek pembangunan Outlet Primer saluran air dengan anggaran fantastis, miliaran di pusat Kota Bitung yang salah satu alasan utama yaitu untuk melancarkan drainase di Pusat Kota agar tidak terjadi lagi genangan air saat hujan menyerang.
Nah menyikapi hal tersebut, mantan anggota DPRD Sjam Panai memberikan solusi yang sepertinya masuk akal juga, dan kemungkinan bisa jadi hal ini Pemkot Bitung sudah lupa?
Menurut Panai, bahwa lalu, "sudah pernah ada proyek pembangunan drainase berskala yang bisa dibilang besar, yaitu menggunakan Outlet Primer dibawah tanah yang bertujuan untuk melancakan saluran drainase. Dan betul usai dibangun lalu. Saat hujan, genangan air tidak separah saat ini," tandasnya.
Untuk itu, sambung Panai bahwa, setidaknya Dinas PUPR berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman (Perkim) dan bersama-sana dengab semua pihak yakni Camat dan Lurah dan Pala serta RT bekerja gotong royong untuk secepatnya, membersihkan sumbatan-sumbatan jaringan saluran outletyang mungkin saja, sudah tersumbat oleh tanah dan pasir sehingga air sudah tidak melalui saluran Outlet melainkan sudah keluar diatas tanah yang dampaknya tergenang parah saat hujan turun sampai saat ini.
"Bagi saya ini mungkin, yang sudah dilupakan Pemkot Bitung. Dimana Selain sudah berkoordinasi dengan pihak PT Pelindo soal aliran air, namun perlu ada kerja keroyokan oleh pihak Pemkot Bitung, untuk secara bersama-sama dan bekerja bersama-sama melakukan pembersihan saluran air di pusat Kota Bitung secara serius. Sebab dalam penilaian saya, saat proyek pembangunan outlet saluran di Pusat Kota dibangun lalu, kelihatan tidak ada pemeliharaan lagi untuk pembersihan yang dampaknya saat ini semakin parah genangan air saat hujan mengguyur," kata Panai kepada wartawan saat berbincang-bincang di salah satu Cafe di Bitung Kamis (20/05/2021).
Panai juga mengusulkan, kepada Walikota dan Wakil Walikota yang baru. Agar dapat mengalokasikan dana secara serius untuk penanggulangan genangan air di Pusat Kota serta yang saat ini sering macet yaitu di wilayah Perempatan Kelurahan Wangurer di jalan Trans Sulawesi yang menyita perhatian warga Bitung juga.
"Saya kira 2 case ini yaitu Penanggulangan genangan air di pusat Kota dan di perempatan Wangurer dalam menanggulangi banjir pasir setidaknya menjadi prioritas sebab di perempatan wangurer tersebut sudah sering terjadi kemacetan arus lalu lintas, hal ini dulu yang harus dilakukan agar benar-benar masyarakat merasa nyaman dan betul-betul ada perubahan yang nyata demi menjadikan Bitung Hebat," usul Kader Partai Hanura Kota Bitung ini tersenyum.(*)