Iklan

Iklan

Sang Legenda Tinju Nasional Asal Sulut, Boy Kelung Telah Berpulang

Komentar News
Monday 21 December 2020, December 21, 2020 WIB Last Updated 2020-12-22T07:57:16Z
Almarhum Boy Kelung saat menjuarai berbagai kejuaraan Nasional

Bitung, KomentarNews.id-Awan duka menyelimuti, keluarga besar Tinju Nasional Sulawesi Utara (Sulut). Dimana mantan atlit dan pelatih Nasional Tinju ternama yaitu Bapak Boy Kelung akhirnya menutup usia.


Almarhum, menghembuskan nafasnya yang terakhir di usia ke-60 tahun dirumahnya di Kelurahan Danowudu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung pada hari Sabtu 18 Desember di tahun 2020.


Terpantau, pada acara pemakaman Almarhum Selasa (22/12/2020), dihadiri oleh Keluarga Besar Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sulut Bapak Reino F Bangkang MS.i serta Camat Tuminting Manado yang merupakan mantan atlit Tinju Nasional Bonix Saweho dan puluhan mantan Petinju dan atlit se-Sulut.


Dalam Sambutan Ketua Pengprov Pertina Sulut Reino F Bangkang MS.i, menyampaikan bahwa Keluarga Besar Petinju Sulawesi Utara sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya Almarhum Bapak Boy Kelung.


 "Alm adalah, merupakan Legenda Tinju Nasional karena sudah banyak karya dan kontribusi beliau di dunia Tinju baik di Sulut maupun di kancah Nasional. Selamat jalan sang Legenda Tinju Nasional budi baikmu akan selalu dikenang," tandasnya.


Sementara itu Bonix Saweho selaku Camat Tuminting mengucapkan turut berdukacita yang mendalam atas kepergian Bapak Boy Kelung ini.


"Beliau dikenal pelatih bertangan dingin dan beliau banyak memberikan wejangan dan tips cara bertinju yang baik dan profesional. Selama saya kenal Almarhum ini, tidak banyak marah namun selalu tersenyum namun banyak memberikan nasihat untuk dapat menjadi petinju yang profesional," ujar Bonix.


Sementara itu, secara terpisah, Ketua Pertina Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM menyampaikan turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya sang Legenda Tinju Nasional ini.


"Banyak pemikiran-pemikiran brilian yang Almarhum sampaikan kepada saya. Sebab Almarhum juga dalam struktur Pertina Bitung adalah sebagai Wakil Ketua. Untuk mewakili Keluarga besar Pertina Bitung turut berdukacita atas meninggalnya Bapak Boy Kelung dan terlebih dalam dunia Tinju akan kami kenang sepanjang masa," tutur Maurits.


Berikut perjalanan hidup dan karir Almarhum Boy Kelung yang dilansir Rondeaktual.com


Boy Kelung lahir pada 16 Juli 1960. Boy Kelung meninggal dunia di rumahnya di Manado yaitu di Kota Bitung tepatnya di Kelurahan Danowudu, Sulawesi Utara, Sabtu, 19 Desember 2020, dalam usia 60.

Semasa hidunya Boy Kelung pernah sebagai:

1. Petinju amatir kelas bantam.

2. Petinju profesional kelas bulu yunior.

3. Pelatih amatir di Pertina DKI Jakarta.

4. Pelatih tinju profesional.

5. Promotor tinju.


- Perjalanan Boy Kelung

Tahun 1980: Boy Kelung mulai belajar tinju di Panther Boxing Camp Manado, bersama pelatih almarhum Jootje Mada.


Tahun 1984: Boy Kelung mulai bergabung dengan sasana tinju terkenal ketika itu di Jakarta, yaitu Benteng AMI/ASMI Pulomas, Jakarta Timur. Sasana Benteng milik almarhum Benny Tengker.


Di amatir Boy bertanding di kelas bantam dan harus bersaing ketat dengan sejumlah petinju top kelas bantam lainnya yang ada di Benteng AMI/ASMI. Boy sempat mengikuti pertandingan di Bitung, Jakarta, dan kota lainnya.


Pada tahun 1986 Boy Kelung memilih tinju pro. Ia bertanding di kelas bulu yunior. Boy ditangani pelatih Chris Rotinsulu.


Di tinju pro, Boy kelung sempat terikat kontrak untuk kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Nurhuda (Javanoea Malang) di Senayan dengan promotor Tinton Soeprapto 1987, melawan Robby Rahangmetan (Pirih Boxing Camp Surabaya) di Stadion Singaperbangsa Karawang dengan promotor Indragiri 1989, melawan Monod Arema Malang di Stadion 17 Mei Banjarmasin dengan promotor Eddy Rumpoko 1989. Boy Kelung gagal memenangkan partai kejuaraan Indonesia.


Di tinju Pro, Boy Kelung dikenal sebagai fighter sejati. Penampilannya selalu memuaskan penonton. Pukulan kananya cukup keras, tetapi dia tidak memiliki dagu yang kuat. Dalam tinju pro, Boy dikenal sebagai seorang dagu kaca.


Setelah menggantungkan sarung tinju, Boy Kelung meneruskan karir kepelatihan. Dia tercatat sebagai pelatih Pertina DKI Jakarta. Beberapa petinju amatir yang ditangani Boy Kelung mencatat sukses merebut gelar juara nasional.


Menjelang tahun 2000 ketika tinju pro Indonesia laris manis bagai kacang goreng di berbagai tayangan televisi, Boy Kelung menjadi pelatih tinju profesional.


Boy menangani Juharum Silaban dan Juan Saparipan, yang berhasil diantarnya menjadi juara Indonesia. Ketika itu Boy terikat kontrak panjang dengan Batam View Boxing Camp. Boy hidup selama beberapa tahun di Pulau Batam, Provinsi Kapulauan Riau.


Beberapa tahun sebelum kepergiannya untuk selama-lamanya, Boy Kelung masih menghadiri pertemuan mantan petinju, yang antara lain dihadiri oleh almarhum Steven Togelang, almarhum Ricky Pontoh, almarhum Arche Unsulangi.


Ketika Indonesia menyelenggarakan Asian Games XVIII/2018, Boy Kelung hampir setiap hari singgah ke arena pertandingan. Dengan senyum khas penuh persahaban, Boy Kelung menyapa rekan-rekannya para mantan petinju.


Itu merupakan pertemuan terakhir Boy Kelung dengan insan tinju yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.


Selamat jalan Almarhum Boy Kelung, budi baikmu akan terus dikenang sepanjang masa. Amin.(*)




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sang Legenda Tinju Nasional Asal Sulut, Boy Kelung Telah Berpulang

Terkini

Iklan