Mindo Sianipar (kanan) terlibat perbincangan serius dengan Maurits Mantiri, Hengky Honandar dan Fabian Kaloh serta Athos Lumombo |
Bitung, KomentarNews.ID- Diam-diam kinerja dari setiap kader PDI Perjuangan di Sulawesi Utara (Sulut) termasuk Kota Bitung untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon), PDI Perjuangan Bitung Ir Maurits Mantiri dan Hengky Honandar SE dan Calon Gubernur Olly Dondokambey SE dan Steven Kandouw (ODSK) nampaknya terus dipantau oleh pihak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan.
Hal ini dibuktikan, saat Ketua DPP PDI Perjuangan dan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar bersama Pricylia Rondo wakil ketua DPD PDIP Sulut bidang Buruh, Tani dan Nelayan menemui Ketua DPC PDI Perjuangan Bitung Ir Maurits Mantiri MM di River Side Restaurant pada Senin (23/11/2020).
Bahkan tanpa tedeng aling aling, dalam wawancaranya dengan awak media, usai rapat yang digelar di River Side, Ketua DPP PDI Perjuangan dan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar dengan tegas dan lantang menggaungkan bahwa bagi kader PDI Perjuangan di Bitung bahkan di Sulut, yang tidak bekerja untuk Partai di Pilkada, sanksinya bakal bermuara pada Pergantian Antar Waktu (PAW).
Suasana Rapat yang dipimpin Mindo Sianipar |
Dalam sambutan pengantar, yang disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan, Bitung Ir Maurits Mantiri mengatakan. Bahwa pada dasarnya strategi dalam memenangkan Pilkada sudah kami lakukan, dari berbagai cara kami di lapangan.
"Akan tetapi dengan adanya kedatangan Pak Mindo Sianipar ini. Akan lebih menambah daya gedor kami, untuk bagaimana lebih meningkatkan magnet masyarakat untuk lebih moncer dalam menarik simpaty masyarakat untuk mendukung Maurits-Hengky dan ODSK," ujar Mantiri.
Usai sambutan, Mantiri meminta masing-masing kader PDI Perjuangan yang hadir di rapat untuk dapat menyampaikan strategi apa yang sudah dilakukan selama di Pilkada serta apa-apa saja yang menjadi kendala di lapangan.
Hal ini pun secara bergilir disampaikan oleh masing-masing kader diantaranya Sekretaris Aldo Ratungalo serta Geraldi Mantiri dan jajaran kader lainya.
Usai, mendengar penyampaian dari seluruh Kader PDI Perjuangan Bitung, Mindo mengharapkan agar saat ini seluruh Kader jangan hanya duduk dan berpangku tangan.
"Melainkan harus terus turun lapangan, kalau perlu sampai tengah malam bersama masyarakat selain memberikan penguatan juga mendengar hal-hal apa yang terjadi dilapangan untuk menjadi bahan evaluasi nanti," ujarnya.
Yang menarik Mindo mengatakan bahwa menjelang hari H pencoblosan nanti, minimal kita setiap hari tidur hanya 5 dan 4 jam saja, untuk memenangkan Maurits-Hengky dan ODSK. "Dari pada kita kalah dan tidak bisa tidur," ujar Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan yang kini duduk di komisi IV ini.
Apalagi kedatangan dirinya ke Sulut, adalah untuk mengevaluasi seluruh kesiapan kader PDI Perjuangan yang melaksanakan kontestasi Pilkada termasuk Bitung. "Saya usai rapat ini akan ke Minut. Juga untuk mengevaluasi kinerja kader PDI Perjuangan akan sepak terjang mereka dalam memenangkan setiap Paslon PDIP," tukasnya.
"Ini bukan pertarungan pribadi, melainkan seluruh PDI Perjuangan ikut bertarung. Ini pertarungan partai karena dalam mengusung calon gotong royong partai harus jalan, selaku ketua DPP keliling ke daerah yang gelar pilkada untuk melihat dan mengecek terkait ini," kata Mindo saat diwawancarai wartawan.
Di Bitung sendiri di melihat ada progres yang bagus, akan tetapi tidak boleh gegabah, tidak boleh merasa menang tapi harus yakin menang sambil terus berjuang.
Mindo berpesan hasil perjaungan nanti yaitu kemenangan nanti dirayakan setelah tanggal 9 Desember 2020.
Dalam kontestasi Pilkada serentak yang berlangsung di 270 daerah, 9 provinsi, 224 pemilihan Bupati, wakil bupati dan 37 pemilihan walikota dan wakil walikota kata Abang Mindo sapaanya, PDI Perjuangan menargetkan kemenangan calon yang diusung 65 persen secara nasional termasuk di Sulut.
Menghadapi pilkada serentak pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur Sulut, Wali kota dan Wakil Walikota Bitung, dirinya mengatakan bahwa bagi PDI Perjuangan adalah satu kesatuan sehingga masyarakat juga akan melihat hal yang sama.
"Kalau mau membangun, lebih cepat lagi terhadap Kota Bitung dan bisa mendarat dirasakan masyarakat di lingkungan hingga RT, maka frekuensi pemimpinnya harus sama. Mulai dari Presiden, Gubernur dan Walikota," tandasnya.
Hadir juga dalam rapat tersebut Calon Wakil Walikota Hengky Honandar SE dan Ketua Tim Pemenangan Maurits-Hengky Fabian Kaloh SIP serta jajaran kader PDI Perjuangan yang menjadi anggota DPRD Bitung.(*)