Iklan

Iklan

dr Reisa: Percikan Air Liur Rawan Tertular Virus SARS-Cov-2 Menyebabkan Covid-19

Komentar News
Thursday, 11 June 2020, June 11, 2020 WIB Last Updated 2020-06-11T15:47:38Z
dr Reisa Broto Asmoro (foto Humas BNPB/Dume Harjuti Sinaga)

KomentarNews.ID
Virus Covid-19 sampai saat ini masih terus mewabah di Dunia lebih khusus di Indonesia saat ini, meski sudah memasuki A New Normal Life.

Akan tetapi masyarakat di Indonesia untuk tetaplah menaati akan protokol Covid-19 untuk pencegahannya, lebih khusus untuk tetap menggunakan masker amat terlebih jika berada di tempat umum.

Sebab taukah anda, virus Covid-19 ini penyebaran yang dianggap rawan adalah melalui percikan air liur atau kerap disebut (ludah) manusia.

Sebagaimana dilansir bnpb.go.id melalui Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19 yang baru saja diangkat oleh Presiden RI yaitu dr Reisa Broto Asmoro bahwa virus SARS-CoV-2 yang merupakan nama virus yang menyebabkan Covid-19 menular atau ditularkan melalui droplet atau percikan air liur.

Maka dalam hal ini Dokter Reisa juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker saat harus keluar rumah, terutama apabila menggunakan layanan transportasi publik.

"Virus corona jenis baru penyebab COVID-19 menular melalui droplet atau percikkan air liur, maka wajib semua orang menggunakan masker, terutama ketika menggunakan transportasi," jelasnya.

Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan bahwa protokol jaga jarak atau physical distancing dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 85 persen.

Hal itu dijelaskan Dokter Reisa sebagaimana menurut hasil penelitian yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah Lancet. Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa jarak yang aman adalah 1 meter dari satu orang dengan orang lain.

"Ini merupakan langkah pencegahan terbaik bisa menurunkan risiko sampai dengan 85 persen," kata Dokter Reisa di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6).

Menurutnya, protokol jaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 paling efektif menurunkan transmission rate atau angka penularan. Terutama, ketika berada di ruang publik, seperti transportasi umum.

Selanjutnya apabila terpaksa menggunakan transportasi umum, Dokter Reisa juga mengimbau masyarakat agar menghindari memegang gagang pintu, tombol lift, pegangan tangga, atau barang-barang yang disentuh oleh orang banyak.

Kalau terpaksa, maka harus langsung cuci tangan. Apabila tidak memungkinkan, menggunakan air dan sabun, maka dapat menggunakan hand rub dengan kadar alkohol minimal 70 persen," tuturnya.

Kemudian, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak meletakkan barang-barang bawaan atau tas di kursi atau lantai transportasi umum. Selain itu, mengkonsumsi makanan atau minuman di transportasi umum juga sebaiknya tidak dilakukan, sebab dapat terkontaminasi.

"Hindari menggunakan telepon genggam di tempat umum, terutama apabila berdesakan dengan orang lain, sehingga tidak bisa menjaga jarak ama," jelasnya.

"Hindari makan dan minum, ketika berada di dalam transportasi umum. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi, apalagi kalau menggunakan tangan yang tidak bersih," pungkas Dokter Reisa.(tim/bnpb)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • dr Reisa: Percikan Air Liur Rawan Tertular Virus SARS-Cov-2 Menyebabkan Covid-19

Terkini

Iklan