KomentarNews, Bitung
Kian dekatnya pesta Pemilukada di Kota Bitung ini. Gaung gerakan dukungan kepada calon-calon Walikota mulai bergelinding datang. Hal inipun kian mengguncang Pemilukada di Kota Bitung menjadi kian memanas saja.
Selain sejumlah Partai mulai menunjukan dukungannya kepada pasangan Calon Walikota dan Wawali. Gerakan-gerakan masyarakatpun lewat komunitas dan rukun nampaknya terus menyeruak untuk menyatakan kepada publik siapa yang akan menjadi pilihannya di Pemilihan Umum Kepala Darah (Pemilukada) ditahun 2020 ini.
Yang terbaru kelompok yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Madidir (MAMA) akan segera menyelenggarakan Deklarasi Akbar untuk mendukung Calon Tunggal Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri MM yang dikenal dengan sapaan Om Kumis ini.
Diketahui, komunitas ini datang dari beberapa rumpun keluarga besar di Kecamatan Madidir di antaranya Keluarga Besar Takazili, Masihor, Makikama, Bukunusa, Malumbeke, Hengkengbala, Mawirampakel, Bobane dan Tamasoleng, plus Sahabat Mapalus.
Sebagaimana dijelaskan Ketua Komunitas MAMA, Michael Jacobus SH MH, saat ditemui Selasa (28/1), mereka sedang mematangkan persiapan deklarasi bertajuk “Deklarasi Dukungan Komunitas MAMA for MaMa” (masyarakat Madidir buat Maurits Mantiri). Deklarasi sedianya dilaksanakan Minggu 02 Februari 2020 pukul 15.00 WITA bertempat di Lapangan Lorong Aspol Paceda. “Jadi, tema kegiatan ini adalah "Somahe Kai Kehage". Tema ini juga sebagaimana menjadi harapan salah satu putra terbaik Madidir yang kini mengembangkan bisnisnya di Jakarta, Bapak Felix Beladunusa Pieter, selaku salah satu pemrakarsa sekaligus penasihat dari komunitas kami,” jelas Jacobus, salah satu advokad sukses Sulut yang terus naik daun ini.
Dijelaskan empunya MRJ Law Office ini, deklarasi tersebut salah satu wujud masyarakat dalam mengekspresikan hak politik warga Negara. “Sudah tentu latarbelakangnya ada. Dimana menyikapi perjalanan dinamika Kota Bitung tahun ke tahun, bahkan hingga saat ini, sebagai bagian dari masyarakat Bitung, komunitas MAMA menilai percepatan pembangunan di kota ini membutuhkan pemimpin yang tidak tersandera dengan kepentingan pribadi. Sebab kalau tersandera, pasti lambat dan tidak bisa bergerak cepat, karena yang dipikirkan bagaimana ‘membesarkan’ dirinya, keluarganya, partainya atau hal-hal yang berorientasi pada dirinya saja,” tambah Jacobus.
Bagi Komunitas MaMa, sosok seorang Maurits Mantiri (MM), betul-betul orang kampung yang membumi apalagi sangat rendah hati dan memiliki hati yang tulus untuk mendengar akan setiap jeritan hati rakyat yang membuatnya terus saja dicintai.
Mantan Calon Walikota Bitung ini menyampaikan bahwa MM adalah pribadi yang sangat menghormati nilai-nilai etika kemasyarakatan. “Sehingga hati sebagai warga Bitung itu torang percaya, dan itu terlihat dalam rekam jejak beliau. Bahkan secara emosional, beliau itu bukan orang asing lagi dimata para tua-tua Madidir. Atas dasar hubungan lama sedari dulu itu, hubungan "batin" torang dengan Pena MM itu sudah lama, jauh sebelum torang kenal calon-calon lain,” sebut Pena Michael, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, tokoh keluarga besar Makikama, Drs Herman Mawirampakel menilai sosok MM selain bukan asing di Madidir, pribadinya nyaris paripurna. “Tidak arogan karena memiliki kuasa, bahkan ketika kekuasaan dikancing sedemikian rupa, tapi tetap hebat merawat dan memelihara hati untuk sekedar memberi maaf kepada orang lain. Sebab itu, pandangan kami keluarga besar yang ada di Madidir, MM bukanlah Tuhan, dan sudah pasti ada kekurangannya. Namun di mata Komunitas Masyarakat Madidir, kekurangan MM menjadi kelebihan tersendiri bagi dirinya dan bagi Komunitas Masyarakat Madidir,” tandas Herman.
Berangkat potensi yang ada di dalam sosok MM, pribadi yang mengayomi dan mampu memberi teladan, maka keluarga besar lewat proses panjang sudah menggumuli dalam keyakinan semuanya itu. Dan Komunitas Masyarakat Madidir sepakat memilih, sekaligus memberi kepercayaan kepada MM, untuk dipilih, sekaligus memenangkannya menjadi orang nomor satu di Kota Bitung periode mendatang.(kns)
